Rabu, 16 Desember 2015

SASARAN, RESIKO, KONSEKUENSI

1.     S.R.K ( Sasaran, Resiko, Konsekuensi )
·         Sasaran à sesuatu yang ingin dicapai baik secara individu maupun kelompok.
Ø  Tahap – tahapnya :
-          Persiapan yang matang.
-          Pelaksanaan.
-          Evaluasi.
Ø  Gangguan terhadap sasaran :
-          Menurunnya motivasi.
-          Pengaruh dari luar.
-          Berubahnya keadaan lingkungan.
Ø  Strategi – strategi :
-          Spesifik.
§  Apa.
§  Kenapa.
§  Dimana.
§  Siapa.
-          Measurable ( bisa diukur ).
§  Untuk menentukan sudah tercapai atau belum.
§  Untuk mengontrol pencapaian tujuan.
-          Attainable.
-          Relevant.
-          Time-bound.
·         Resiko à kemungkinan yang akan muncul dari perbuatan yang dilakukan.
Ø  Manajemen resiko antara lain :
-          Identifikasi ancaman.
-          Identifikasi penyebab ancaman.
-          Tentukan resiko.
-          Tentukan langkah antisipasi.
Ø  Apa yang kita lakukan pada resiko negatif :
-          Menghindari.
-          Menghadapi.
-          Menerima.
-          Dibagi-bagi. Jadi tidak dilakukan sendiri.
Ø  Apa yang kita lakukan pada resiko positif :
-          Diexploit / dimaksimalkan penggunaannya.
-          Share.
-          Entrance / meningkatkan.
-          Accept / menerima.

·         Konsekuensi à akibat yang harus kita terima dari perbuatan yang kita lakukan.
Ø  Cara mencegahnya adalah :
-          Tuliskan apa yang menjadi sasaran anda.
-          Komitmen untuk konsistensi pada sasaran.
-          Motivasi = menjaga semangat terhadap sasaran anda.
-          Rencana cadangan = rencana antisipasi resiko.
-          Do the best = penyesalan berkurang ketika gagal.
-          Evaluasi = sebagai system kendali untuk memperbaiki kinerja.
-          Jangan lupa berdoa juga.
-          Positif thinking.

research :http://giinn-arezandelia.blogspot.co.id/

PENGEMBANGAN DIRI

                                                                            Pengembangan Diri

·        Meningkatkan potensi diri.
·        Progress.
·        Meminimalkan kekurangan.
ü  Waktu à konstan.
-          Seluruh rangkain saat ketikan proses berlangsung
-          Intervak saat kejadian.
-          Lama berlangsungnya suatu kejadian.
Ø  Pengaturan waktu yang buruk :
-          Jadwalnya ditentukan orang lain.
-          Menghadiri acara yang tidak penting.
-          Suka menunda pekerjaan.
-          Melakukan pekerjaan dalam kondisi yang mendesak.
-          Menghabiskan wakut untuk having fun.
-          Banyak masalah yang tertunda penyelesaiannya.
ü  Visi à kemampuan untuk melihat harapan / cita-cita.
Ø  Ciri – ciri :
-          Apa yang kita imajinasikan dan pikirkan.
-          Suatu ekspresidari harapan.
Ø  Langkah - langkah  :
-          Mengapa saya ada ?
-          Apa keunggulan / kelebihan saya ?
-          Mau apa saya hidup didunia ?
-          Mau jadi apa saya kelak ?
Ø  Urgensi visi :
-          Mendorong untuk berpikir lebih mendalam tentang hidup anda.
-          Menjelaskan hal-hal yang benar-benar penting untuk anda.
-          Mengarahkan visi untuk hidup anda.
-          Memberikan keterarahan hidup anda.
ü  Misi
Ø  Langkah-langkah yang anda yakini kebenarannya untuk mencapai visi anda.
Ø  Ciri – ciri :
-          Luhur.
-          Jelas.
-          Mengarah ke visi anda.
Ø  Goal setting :
-          spesifik.
-          Measurable.
-          Achievable.
-          Relevant.
-          Time-bound.

Bagaimana caranya agar kita bisa terus mengembangkan diri, berikut beberapa cara praktis yang bisa Anda lakukan.
1. Baca Buku
Untuk mengembangkan diri, hal pertama yang harus berkembang adalah dari sisi mindset atau pola pikir. Mindset atau pola pikir adalah fondasi dasar kesukesan seseorang. Tidak mungkin seseorang bisa sukses jika tidak memiliki pola pikir orang sukses. Banyak cara yang bisa digunakan untuk menanamkan mindset sukses dalam diri, salah satunya adalah dengan membaca buku pengembangan diri.
Membaca (khususnya buku pengembangan diri) dapat membuka wawasan dan pengetahuan kita. Sebuah buku ditulis oleh seseorang yang telah memiliki pengalaman, paling tidak dalam bidangnya sendiri. Sebuah buku dapat menjelaskan pandangan, opini, dan kiat sukses seseorang secara mendalam. Melalui buku kita bisa belajar dengan penulis tanpa bertemu dengan orangnya.
Nah, apa jenis buku yang cocok untuk pengembangan diri? Tentu saja buku-buku yang berbau motivasi, kesuksesan, atau psikologi populer. Anda bisa memilih buku yang paling tepat untuk kebutuhan Anda.
2. Mencoba Hal Baru
Untuk menjadi orang yang berkembang, kita perlu memiliki wawasan yang luas, selain dengan membaca, kita juga bisa melakukannya dengan mencoba hal baru, tentu saja hal yang positif. Saya punya teman yang memiliki hobi masak. Untuk meningkatkan pengetahuan masaknya, dia sering berwisata kuliner dan mencoba hal makanan baru. Dia sering mendapatkan ide atau inspirasi dari makanan baru yang dicicipnya dan hal ini sangat bermanfaat untuk menambah ide masaknya.
Anda bisa melakukan hal baru yang sesuai dengan gaya Anda namun tidak perlu terlalu ekstrim, misalnya dengan belajar bahasa asing, bahasa yang baru bagi Anda. Selain itu, Anda juga bisa mencoba kunjungi tempat-tempat baru seperti pegunungan, pantai atau tempat wisata tertentu.
Bagi Anda seorang karyawan, Anda bisa mencoba berbisnis. Saya yakin Anda akan mendapatkan banyak inspirasi saat Anda mulai berbisnis. Namun, Anda juga akan menemukan banyak tantangan yang bermula dari rasa takut dan ragu.
Sering kali ketika ingin mencoba hal baru, hati kecil berkata, “apa saya bisa?”. Ketakutan dan keraguan seperti ini akan menjadi penghambat bagi diri kita. Meski demikian tetaplah mencoba. Walaupun kita melakukan kesalahan kita tetap bisa belajar dari pengalaman tersebut. Dengan demikian kita semakin memperkaya pengalaman hidup.
3. Tingkatkan Skill Anda
Jika Anda ingin berkembang, kemampuan yang Anda miliki saat ini perlu Anda tingkatkan. Misalnya, Anda bisa berbicara di depan umum, tetapi masih belum begitu bagus. Anda bisa belajar atau sering melatih diri berbicara di depan umum.
Sebaliknya, jika Anda merasa punya kekurangan dalam kemampuan tertentu, padahal Anda membutuhkan kemampuan tersebut untuk kesuksesan Anda, Anda wajib mengembangkan kemampuan tersebut. Misalnya jika Anda seorang yang bekerja di bidang penjualan, padahal Anda merasa sangat sulit untuk menghadapi orang baru, bernogiasi atau menawarkan suatu produk. Anda wajib meningkatkan kemampuan Anda di bidang tersebut dengan belajar.
Anda bisa belajar dengan membaca atau mengikuti seminar atau workshop. Saat ini ada banyak penyelenggara seminar-seminar softskill. Anda bisa memilih seminar atau workshop yang paling Anda butuhkan. Dengan mengikuti pelatihan softskill akan sangat bermanfaat untuk kehidupan Anda, tidak hanya saat ini tetapi di masa yang akan datang.
4. Olahraga
Mengembangkan diri bukan soal mental saja, tetapi juga soal fisik. Contoh, jika Anda dalam situasi baru pulang kerja dan lelah karena sudah lembur di kantor, apakah Anda masih ingin membaca buku-buku pengembangan diri? Tentu Anda lebih memilih tidur atau istirahat.
Kondisi fisik berpengaruh terhadap kondisi mental, begitu juga sebaliknya. Dalam psikologi dikenal istilah psikosomatis yaitu sakit fisik yang ditimbulkan oleh faktor psikologis. Contohnya, ketika Anda diminta berbicara di depan umum, 5 menit sebelum naik panggung, tiba-tiba Anda merasa perut mules. Perut mules yang disebabkan oleh rasa takut atau cemas ini terjadi karena hendak berbicara di depan panggung.
Jadi memang ada kaitan yang kuat antara faktor fisik dan psikologis (mental). Dengan berolahraga secara rutin, Anda bisa menjaga kondisi fisik dengan baik, sehingga, Anda bisa senantiasa mengembangkan kualitas diri. Dalam bahasa latin hal ini dikenal sebagai “mens sana in corpore sano” yang berarti “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”.
5. Minta Masukan dari Teman
Anda bisa bertanya kepada teman Anda, bagaimana performa Anda akhir-akhir ini. Mintalah masukan dengan pikiran terbuka. Saat meminta masukan dari teman Anda, lakukanlah dengan natural jangan membuat teman Anda merasa canggung dengan pertanyaan Anda.
Dalam situasi ini Anda harus siap menerima masukan negatif (jika ada). Sebalikya, ketika Anda mendapatkan masukan yang positif, tetaplah bersikap bersahaja, jangan tinggi hati. Semua masukan dari teman Anda akan menjadi bahan evaluasi.
Anda bisa memulai dengan bertanya kepada rekan kerja tentang prestasi kerja Anda selama ini. Misalnya, apa yang dia rasakan saat bekerja sama dengan Anda? Apakah dia merasa nyaman atau tidak? Dengan demikian, Anda bisa mengevaluasi kinerja Anda. Masukan ini sangat bagus untuk perbaikan Anda di masa depan dan menyadarkan Anda bahwa Anda sudah memiliki perubahan ke arah yang positif.
Itulah 5 cara yang bisa Anda gunakan untuk mengembangkan kualitas diri. Anda tidak perlu mencoba semua hal ini, pilihlah cara yang paling tepat untuk membantu pengembangan diri Anda.
Proses pengembangan diri adalah proses seumur hidup, setiap waktu setiap saat adalah kesempatan kita untuk meningkatkan kualitas diri kita. Dengan terus meningkatkan kualitas diri, percayalah, Anda akan segera mencapai kesuksesan Anda. 
RESEARCH :http://giinn-arezandelia.blogspot.co.id/
                     http://aquariuslearning.co.id/

PENGENALAN DIRI

PENGENALAN DIRI ( WHO AM I ? )
Proses mengungkap sifat diri sendiri yang tidak dimengerti menjadi dimengerti dengan tepat.
Tujuan : mengetahui potensi dan kelemahan diri sendiri
Tipe-tipe kepribadian :
  1. Sanguinis (popular)

Suka bicara
Humoris
Emosional
Ekspresif
Childies
Kreatif
Spontanistas
Cepat meminta maaf
Bukan pendendam
Penuh semangat
Ingatan kuat pada warna

  1. Koleris (kuat)

Tipe pemimpin           
Dinamis                      
Aktif                          
Bersaing
Selalu benar dalam keadaan darurat
Menekankan fungsi hasil, bukan proses
Tidak perlu teman

  1. Melankolis (sempurna)

Penuh pikiran
Analitis
Sensitif                       
Serius
Idealis
Tekun
Perfeksionis
Berbakat
Teratur
Artistik
Rapi
Setia
Puitis

  1. Plegmatis (damai)

Rendah hati
Tegar
Mudah bergaul
Perhatian
Tidak tergesa-gesa
Pendengar yang baik
Konsisten
Tenang
Cerdas
Santai
Suka menyembunyikan emosi
Tidak suka menyinggung

Menjadi penengah
Mudah sepakat, mudah bilang “Ya”
Menghindari konflik
Suka mengawasi orang


Tips and tricks:
  1. Sanguinis
Bicara efektif
Jangan berlebihan/ hiperbolis
Belajar mendengarkan orang lain
Belajar mendahulukan kepentingan orang lain
Jangan berpikir bahwa semua adalah “Aku”
  1. Koleris
Belajar rileks
Singkirkan tekanan
Belajar membuat planning
Jangan menyepelekan orang lain
Menanggapi kepemimpinan orang lain
Berhenti memanipulasi orang
Latih kesabaran
Simpan nasihat sampai diminta
  1. Melankolis
Jangan mudah sakit hati
Positive thinking
Jangan cari kesulitan
Jangan lewatkan banyak waktu hanya untuk ‘merencanakan’
Kendurkan standart
Bersyukur karena Anda mampu memahami watak orang lain
  1. Plegmatis
Berusaha membangkitkan semangat
Lebih memotivasi diri
Coba hal baru
Jangan menunda pekerjaan
Belajar untuk bertanggung jawab
Sekali-kali berani berkata “Tidak”
Berlatih membuat keputusan
Pola interaksi lingkungan:
  1. Dominance

Blak-blakan
Sering telat
Kamar tidak teroganisir rapi
Tidak sabaran
Jabatan tangan keras
Berani
Mendominasi
Agresif
Cepat mengkritik


·         Dukung tujuannya, ajak berdebat tentang fakta.
  1. Influence

Kamar tidur didekor
Kamar berantakan
Lebih banyak terlihat bersemangat
Detail
Komunikatif
Modis

·         Bicarakan tentang opini, ide menarik, pengalaman, jangan cepat bosan, antusias.
  1. Steadiness

Banyak foto keluarga dan binatang kesayangan
Kamar rapi
Pendengar baik
Sabar
Tenang
Suka bertanya
Mudah puas
Suka memakai pakaian yang nyaman

·         Dukung perasaan, bicara dengan tenang, jadi pendengar baik, jangan dekat terlalu cepat, selalu menghubungi, selalu membantu.
  1. Compliance

Kamar sangat rapi
Sopan
Diplomatis
Akurat
Perfeksionis
Disiplin
Menghindari tatapan mata

·         Bicaralah secara sistematis, jangan memaksakan keputusan, jangan main-main, dukung perasaannya.
RESEARCH : http://penikmatsepi.blogspot.co.id/

Ambisi, Kenyataan, Usaha


“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)
“… Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum
mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri …” (Ar-Ra’d [13]: 11)

Ambisi …
Ambisi menurut KBBI adalah keinginan (hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi
(memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat, kedudukan) atau melakukan
sesuatu: ia mempunyai -- untuk menjadi duta besar; pengabdiannya penuh
dedikasi, tanpa -- pribadi;
Napoleon Hills mengatakan bahwa kurang ambisi adalah
satu faktor utama yang menyebabkan kegagalan. Biasanya,
orang yang berambisi akan berusaha membuat hasil
pekerjaannya sesuai standar tertentu, bukan asal jadi, asal

cepat, atau asal memenuhi tenggat.

Menumbuhkan & mengendalikan Ambisi:
• Miliki tujuan yang jelas dan mengaculah pada tujuan
tersebut.
• Tentukan kapan Anda dapat bekerja, lalu bertindaklah
dengan penuh optimisme.
• Jika gagal, pelajari penyebabnya. Jangan mengubah
tujuan hanya karena gagal.
• Bekerja samalah dengan orang-orang yang dapat membantu Anda.
Jangan meluangkan waktu tanpa berbuat sesuatu.
• Eksplorasi gagasan Anda untuk merumuskan tujuan yang jelas.

• Selalu berpikir positif.

Kenyataan
Definisi :
Hal yang nyata/yang terbukti benar-benar ada. (KBBI)
Pengertian Kenyataan :
Kondisi riil yang dapat mendukung /

menghambat pencapaian sebuah ambisi

Dilihat dari segi :
Eksternal : kondisi, lingkungan, dll.
Internal : KEYAKINAN (mengenai nasib, citra diri),
KESANGGUPAN (bakat,Kemampuan, kecerdasan,
keterampilan), KECENDERUNGAN PRIBADI (minat,

kebutuhan, kebiasaan, emosi).

Usaha
Definisi :
Kegiatan dengan mengerahkan Tenaga, Pikiran, atau Badan
untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan,
prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. (KBBI)
Pengertian Kenyataan :
Tindakan nyata yang dilakukan seseorang untuk mencapai

dan mewujudkan sesuatu

Macam-macam USAHA :
• Usaha Reaktif
Usaha yang muncul dengan bertindak dahulu tanpa adanya
rangsangan.
• Usaha Proaktif
Usaha yang muncul karena mendapatkan rangsangan terlebih dahulu

kemudian memunculkan tindakan.

“Kesuksesan adalah hak semua orang. Bermimpilah yang tinggi,
bercitalah yang muluk. Karena si kuper akan menjadi lebih
super jika berani menatap masa depannya dengan tatapan yang
optimis.” ( Ahmad Rifa’I Rif’an)
“Menara kesuksesan hanya ditopang oleh tiga pilar utama:
Dream (Mimpi yang Tinggi), Action (Upaya yang Keras dan
Cerdas), Pray (Pertolongan Yang Kuasa).” (Ahmad Rifa’I

Rif’an)








Nah pada postingan saya kali ini, sesuai janji, lagi-lagi saya akan membahas salah satu materi LKMM Pra TD yang sangat memotivasi saya.
AKU, Ambisi, Kenyataan, Usaha.
Ambisi adalah segala sesuatu yang ingin dicapai seseorang, kenyataan adalah fakta yang ada, dan usaha adalah tindakan nyata untuk mewujudkan sesuatu.
Lalu apa hubungannya??

Seseorang pada umumnya memiliki beberapa ambisi atau keinginan yang besar. Hal ini didasari oleh sifat manusia yang tidak pernah puas. Namun ada baiknya juga, karena pepatah mengatakan, bermimpilah setinggi langit. Asal yang positif loh ya. Nah, ambisi itu meliputi ambisi untuk memiliki sesuatu, ambisi untuk menguasai, dan ambisi untuk menjadi. Saat ambisi tercapai, akan ada perasaan positif dari seseorang, begitu pula ketika gagal, akan ada perasaan negatif.
Dari sebuah ambisi itu, kita bisa memproses lebih lanjut saat mengetahui kenyataan yang ada. Jenis kenyataan ada dua, yaitu internal yang meliputi Sistem Nilai dan Asumsi, kesanggupan, dan kecenderungan pribadi. Sementara faktor eksternal meliputi keadaan alam dan kesadaran sosial politik.
Ketika kita sudah memahami kenyataan yang ada, kita bisa menentukan usaha atau langkah-langkah apa saja yang akan kita ambil selanjutnya. Usaha sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu usaha proaktif dan usaha reaktif. Usaha proaktif adalah usaha yang menghampiri sebuah ambisi, atau upaya-uapay yang dilakukan demi kesuksesan suatu ambisi. Sedangkan usaha reaktif adalah usaha yang dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau hal-hal yang bisa menghalangi suatu ambisi dapat tercapai. Selain itu, kita harus mempunyai alternatif usaha untuk mengantisipasi jika nantinya terjadi kegagalan dalam meraih suatu ambisi. Tidak ada salahnya kan, sedia payung sebelum hujan?
Setelah memahami apa itu ambisi, kenyataan, dan usaha, imbangi itu semua dengan doa dan tawakal pada Tuhan Yang Maha Esa. Karena setinggi apapun ambisi kita, bagaimanapun kenyataan yang ada, dan sekeras apapun usaha kita, tetap Allah lah yang menentukan semuanya.
Ada satu quotes nih, “Pelaut ulung tidak lahir dari ombak yang kecil”
Bagus banget kan pepatahnya. Ya, jika ingin sukses, usaha dan rintangannya tidak kecil, kawan. Semakin besar harapan dan cita-cita kita, pasti tantangannya akan semakin besar. Tapi semua tergantung kita, memilih untuk jadi orang yang gigih atau yang cepat menyerah. Bermimpilah setinggi-tingginya, karena saat kau terjatuh pun, engkau masih ditempat yang tinggi.


   Konsep A.K.U
A.K.U adalah singkatan dari kata Ambisi, Kenyataan, dan Usaha dari 3 hal ini saling berkaitan satu sama lain.
·         Ambisi
Semua orang punya ambisi hanya kadarnya yang berbeda-beda. Ambisi ialah suatu dorongan di dalam diri kita yang membuat kita terpacu untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil yang baik dan kita mempunyai tujuan di dalam ambisi itu. Sebenarnya ambisi itu sendiri bukan sesuatu yang negatif, tetapi menjadi bermasalah jika ambisi tersebut berlebihan dan tidak sebanding dengan kekuatan atau pun potensi yang seseorang miliki. Maka orang tersebut tidak bisa melihat lagi realita dengan jelas dan tepat. Ada berbagai gejala yang bisa dirasakan apabila ambisi terlalu besar, misalnya secara garis besar :
aktor faktor ambisi :
1.kenikmatan
2.ketentraman
3.kehangatan
4. kekuasaan
5.ketenaran
6.keberhasilan
  1. Gejala fisik yang ditampilkan, berbagai penyakit yang diakibatkan oleh stres, seperti jantung, lambung, liver, sakit kepala
  2. Gejala kejiwaan, orang tidak bisa melihat realita dengan tepat karena sering kali orang ini hidup dalam alam yang tidak nyata, bisa juga menderita gangguan kejiwaan.
  3. Gejala perilaku, yang nampak nyata  misalnya ada yang suka omong besar, dalam persaingan dia takut bersaing, dia berusaha menghalangi kemajuan orang lain dan kalau perlu menyingkirkan orang lain, cepat marah, gampang tersinggung baik di pekerjaan maupun di rumah, penggunaan obat-obatan berlebihan karena ingin lari dari kenyataan, suka melamun, sulit mengendalikan diri dalam hal pengeluaran karena dia berambisi menjadi orang kaya. dsb.
Ada beberapa hal yang kita harus kendalikan dari ambisi supaya bisa mempunyai dampak yang positif yaitu:
  1. Kita perlu peka terhadap batas-batas kemampuan kita sendiri.
  2. Kita perlu secara tajam menganalisa realitas dengan cara pandang yang benar, kita perlu punya suatu tujuan dan misi yang jelas.
  3. Kita belajar mencukupkan diri dengan apa yang telah diberikan kepada kita, kita bersyukur dengan pemberian Tuhan untuk kita.
·         Kenyataan
Kenyataan yang dimaksud di sini adalah keadaan diri pribadi seseorang. Karakteristik apa saja yang ia miliki, segala bentuk keterbatasan, keahlian, hobi, minat, dan lain lain. Selain itu, di dalam kenyataan ini juga termasuk keadaan-keadaan tertentu yang ada di sekitar seseorang, misalnya keadaan sosial ekonomi keluarga, jumlah saudara kandung, koneksi-koneksi sosial yang dimiliki, dan sebagainya. Untuk mempermudah, kenyataan diri  dapat disusun menjadi dua bagian besar. Yaitu kenyataan-kenyataan yang sifatnya membantu pencapaian ambisi, dan kenyataan yang berkemungkinan menghambat pencapaian ambisi
·         Usaha
Usaha dalam konsep  A.K.U adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan untuk mencapai ambisi, yang perlu disadari adalah bahwa terkadang tidak mungkin mencapai suatu ambisi dengan hanya mengandalkan usaha satu langkah saja, yang menjadi tantangan memang bukanlah membuat seseorang  menyusun penetapan A.K.U nya, melainkan menyadarkan bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas masa depannya sendiri. Oleh karena itu hendaknya mereka mau meluangkan waktu untuk sedikit melalui proses mandiri merancang keberhasilannya.

C.    Keterkaiatn perencanaan karir dengan konsep A.K.U
Ketika siswa dapat memikirkan tentang perencanaan karier, bagian  penting dalam membuat perencanaan karier dan meningkatkan kontrol terhadap karier adalah dengan mengerti akan diri sendiri yang berarti siswa dapat mengerti akan dirinya sendiri, tentang kepribadiannya, kemampuan, dan nilai kerja yang mempengaruhi tipe karier yang ideal buat siswa. Maka dengan konsep A.K.U akan membantu siswa untuk bisa memahami aspek akan dirinya sendiri seperti ambisinya, kenyataan yang ada pada dirinya ataupun usaha yang bisa dilakukan untuk mencapai ambisi sehingga siswa bisa melakukan perencanaan karir dengan matang.
Research :http://sellawahyu.blogspot.co.id/